A.
Model – model Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita
berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga
menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita
tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat
menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk
mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi
dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan. Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai
hubungan interpersonal, yaitu:
1.
Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai
suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley,
dua orang pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai
berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa
setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial
hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan
biaya“.
2.
Analisis Transaksional
Secara singkat Berne mendefinisikan
pengertian dari analisis transaksi sebagai: “Ein Transaktions-Stimulus plus
eine Transaktions-Reaktion” (Joines dalam Eschenmoser, 2008:23).Pernyataan ini
berarti bahwa sebuah transaksi terdiri dari sebuah stimulus dan sebuah reaksi.
Dengan kata lain, syarat terbentuknya sebuah transaksi adalah adanya hubungan
timbal balik antara stimulus yang diungkapkan penutur dan respon yang
diungkapkan oleh lawan bicaranya.
B.
Memulai Hubungan
Tahap – tahap pembentukan kesan dan ketertarikan
interpersonal dalam hubungan interpersonal :
1. Pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan.
Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase
pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak
untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha
menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka
merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap
ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat
tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan
dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
a) Informasi demografis.
b) Sikap dan pendapat (tentang orang atau objek).
c) Rencana yang akan datang.
d) Kepribadian.
e) Perilaku pada masa lalu.
f) Orang lain serta,
g) Hobi dan minat.
2. Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi
selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal,
diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada
empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:
a) Keakraban (pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang antara komunikan dan
komunikator).
b) Kontrol (kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan
komunikasi dan menentukan siapakah yang lebih dominan didalam komunikasi
tersebut).
c) Respon yang tepat (feedback atau umpan balik yang akan terima
jangan sampai komunikator salah memberikan informasi sehingga komunikan tidak
mampu memberikan feedback yang tepat).
d) Nada emosional yang tepat (keserasian suasana emosi saat komunikasi
sedang berlangsung).
C.
Hubungan Peran
- Model Peran
Menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung
sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan peranannya sesuai dengan naskah
yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila
setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya.
- Konflik Interpersonal
Konflik
Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara duaorang
yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal
ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi.
- Adequacy peran dan Autentisitas
Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai
dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal.
Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan
apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar
dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain
menyangkut peran-peran tersebut.
D.
Intimasi dan Hubungan Pribadi
Secara harfiah
intimasi dapat diartikan sebagai kedekatan atau keakraban dengan orang lain. Intimasi
dalam pengertian yang lebih luas telah banyak dikemukan oleh para ahli. Shadily
dan Echols (1990) mengartikan intimasi sebagai kelekatan yang kuat yang
didasarkan oleh saling percaya dan kekeluargaan. Sullivan (Prager, 1995)
mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk
mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg
(1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara
dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk
memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif
serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.
Intimasi
menurut Levinger & Snoek (Brernstein dkk, 1988) merupakan suatu bentuk
hubungan yang berkembang dari suatu hubungan yang bersifat timbal balik antara
dua individu. Keduanya saling berbagi pengalaman dan informasi, bukan saja pada
hal-hal yang berkaitan dengan fakta-fakta umum yang terjadi di sekeliling
mereka, tetapi lebih bersifat pribadi seperti berbagi pengalaman hidup,
keyakinan-keyakinan, pilihan-pilihan, tujuan dan filosofi dalam hidup. Pada tahap
ini akan terbentuk perasaan atau keinginan untuk menyayangi, memperdulikan, dan
merasa bertangung jawab terhadap hal-hal tertentu yang terjadi pada orang yang
dekat dengannya.
E.
Intimasi dan Pertumbuhan
Adanya daya tarik menyebabkan interaksi sosial antar
individu menjadi spesifik atau terjalin hubungan intim. Orang-orang tertentu menjadi
istimewa buat kita, sedangkan orang lain tidak. Orang-orang tertentu menjadi
sangat dekat dengan kita, dibandingkan orang lain. Adapun bentik intim terdiri
dari persaudaraan, persahabatan, dan percintaan. Factor-factor yang menumbuhkan
hubungan interpersonal uang baik berhubungan dengan orang lain tanpa menilai
dan tanpa berusaha mengendalikan.factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya
pada diri orang lain.Kejujuran, factor ketiga yang menumbuhkan sikap
percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi.amat besar
pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.
Teori-teori tentang efek komunikasi yang oleh para
pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pulahypodermic needle theory, teori
ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan
komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori peluru yang dikemukakan
Wilbur Schramm pada tahun 1950-an ini kemudian dicabut pada tahun 1970-an dan
meminta kepada para pendukungnya yang menganggap teori ini tidak ada. Sebab
khalayak yang menjadi sasaran media ini ternyata tidak pasif. Kemudian muncul
teori model atau model efek terbatas, Hovland mengatakan bahwa pesan komunikan
efectif dalam menyebarkan informasi, bukan dalam mengubah perilaku.
Sumber :
- http://www.academia.edu/5418626/HUBUNGAN_INTERPERSONAL
- http://www.academia.edu/9344862/makalah_analisis_transaksional_ria
-
0 komentar:
Posting Komentar